Rabu, 21 Maret 2018

DONGENG ANAK


Kereta Zhu dan Luar Angkasa
Karya : Anifa Novitasari

          Kereta bernama Zhu merupakan kereta pembawa barang. Zhu adalah salah satu dari sekian banyak kereta yang tidak bisa bermimpi seperti kereta lainnya. Walaupun sering diejek teman-temannya tetapi Zhu tetap sabar dalam menghadapinya. Pada suatu hari,Zhu ditugaskan untuk mengangkut batu-batu antik di Terowongan Lambo selama satu bulan. Terowongan Lambo memang terkenal karena batu-batu antiknya. Namun ajaibnya,batu-batu di terowongan Lambo tidak akan pernah habis walaupun setiap hari banyak kereta yang mengangkutnya. Terowongan Lambo dijaga oleh seorang petugas tua bernama Kakek Lang. Kakek Lang adalah orang yang sangat baik hati dan pandai menyimpan rahasia.
   
          Saat Zhu hendak mengangkut beberapa batu,tiba-tiba kakek Lang bertanya kepada Zhu “ Zhu,mengapa muka kau tampak muram? Tidak seperti biasanya? “ lalu Zhu berkata, “ aku tahu kakek Lang sangat pandai dalam menyimpan rahasia,tetapi kali ini aku tidak mau bercerita kepada kakek “. Kemudian kakek Lang menanggapi jawaban dari Zhu “ baiklah jika kau tidak mau menceritakannya,namun jika kau ingin bercerita,jangan sungkan-sungkan untuk mendatangiku “. “ terima kasih kek “ sahut Zhu. Zhu segera meninggalkan terowongan Lambo dan bergegas menuju tempat pengumpulan batu antik. Sesampainya disana,orang-orang mengambil batu yang sudah diangkut Zhu dari terowongan Lambo,namun ada satu batu yang tertinggal. Batu tersebut sengaja tidak diambil karena batu itu sangat berbeda dengan batu yang lainnya. Batu itu ukurannya kecil,bentuknya tidak beraturan,dan berwarna hitam cokelat. Akhirnya batu itu dibawa pulang oleh Zhu. Lalu Zhu meletakkan batu tersebut di meja kecil samping tempat tidur.

          Pada malam hari ketika hendak tidur tiba-tiba Zhu kedatangan tamu yaitu kereta Tom. Ternyata tujuan Tom pergi ke rumah Zhu yaitu untuk menceritakan mimpi Tom pada kemarin malam. Tom dan Zhu memang bersahabat baik dan Tom tidak pernah mengejek Zhu seperti teman-teman yang lain maka dari itu,Tom tidak sungkan-sungkan untuk menceritakan mimpinya kepada Zhu. Tom bermimpi pergi ke taman cokelat,Tom menjumpai banyak sekali tumbuhan yang terbuat dari cokelat. Tom memang sangat suka sekali cokelat,maka tak heran Tom sampai menceritakan mimpinya ke Zhu. Setelah Tom selesai bercerita,Tom segera meninggalkan Zhu. Zhu berpikir sambil menatap batu kecil yang diletakkan di atas meja samping tempat tidur,Zhu sangat berharap ingin sekali bermimpi seperti Tom. Zhu lama – lama tertidur pulas menghadap ke arah batu kecil itu. Tanpa disadari ternyata batu itu ajaib,batu itu bisa mengabulkan permintaan Zhu. Tepat pukul 12 malam,Zhu bermimpi pergi ke luar angkasa. Disana Zhu melihat betapa luasnya alam semesta,Zhu melihat banyak bintang,bulan,planet-planet bahkan melihat astonot. Betapa bahagianya hati Zhu saat ia bisa bermimpi seperti teman-temannya,Zhu sampai tidak mau bangun dari tidurnya karena asyik bermimpi. Di luar angkasa Zhu melayang-layang kesana kemari sambil menyentuh bintang-bintang dan bulan. Zhu melihat planet bumi dan berkata “ aku tidak ingin kembali ke bumi! Aku ingin tinggal disini “. “ disini aku merasa tenang dan nyaman karena tidak ada teman yang mengejekku! “.

Zhu tiba-tiba terbangun karena ada suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah pagi. Seperti biasa Zhu segera bergegas untuk pergi ke Terowongan Lambo,Zhu sangat berharap bertemu dengan Kakek Lang karena Zhu ingin menceritakan mimpinya ke Kakek Lang. Betapa terkejutnya Zhu,ternyata di Terowongan Lambo banyak teman-teman Zhu yang sering mengejeknya. Dengan berat hati Zhu menceritakan kepada semuanya termasuk teman-teman yang sering mengejekknya,itu semua karena permintaan Kakek Lang yang menyuruh untuk bercerita  di depan teman-teman Zhu juga. Setelah Zhu selesai bercerita akhirnya satu-persatu teman Zhu meminta maaf atas kesalahannya. Teman –teman Zhu berjanji tidak akan mengejek siapapun termasuk Zhu.

Pesan moral : Jangan pernah mengejek teman dalam kondisi apapun. Karena kita semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.